Tips dan Trik Mencegah dan Mengatasi Anak Tantrum

TipsdantrikmencegahdanmengatasianaktantrumTantrum adalah ledakan emosi, biasanya dikaitkan dengan anak-anak atau orang-orang dalam kesulitan emosional, yang biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, menangis, menjerit, berteriak, menjerit-jerit, pembangkangan, mengomel marah, dan lainnya.

Banyak penyebab anak tantrum, diantaranya adalah karena keinginannya yang tidak terpenuhi. So, maukah kalian semua untuk saya ajak sama-sama belajar lewat tulisan ini tentang tips and trick seputar anak tantrum?

Kejadian anak tantrum seringnya itu di luar rumah, kalau sedang di rumah biasanya anak gak terlalu sulit untuk diajak tenang. Karena di luar rumah emang tempat yang paling asik buat menunjukkan kebolehan dalam menguji coba kesabaran orang tuanya

Jadi, sebelum keluar rumah ada baiknya lakukan hal-hal ini dulu ya

1. Menjelaskan tujuan keluar rumah
Sebelum keluar rumah, orang tua hendaknya jelasin apa tujuan pergi. Misalnya, “kak, kita mau pergi ke rumah uwak yang di dekat sekolah kakak. Kita mau lihat adek bayi” atau “bang, kita mau undangan ke rumah tante yang di ujung gang”. Setelah jelasin tujuan, pastiin kalau anak udah paham dan bersedia kalau tujuan kita keluar CUMA untuk itu.

2. Membuat kesepakatan
Sebelum keluar rumah bareng anak hal kedua yang harus dilakukan orang tua adalah membuat kesepakatan. Terkadang anak udah paham tentang tujuan kita keluar, tapi waktu diluar tiba-tiba anak memunculkan tujuannya sendiri. Untuk menghindari kejadian ini maka sebelum pergi ajak anak untuk membuat kesepakatan. Misalnya, “kak, kita mau pergi ke rumah uwak yang di dekat sekolah kakak, kita kesana mau lihat adek bayi jadi disana kita gak beli apa-apa. Cuma lihat adek bayi aja ya”. Atau “bang, kita mau undangan ke rumah tante yang di ujung gang, sampai sana kita (jelasin kegiatannya) dan kita gak beli apa-apa ya bang”.

3. Ingatkan kembali tentang tujuan dan kesepakatan
Kalau udah jelasin tujuan dan buat kesepakatan udah pasti anaknya gak tantrum? Yaaa gak juga hehehe. Biasanya anak tetap mengeluarkan nalurinya untuk menguji coba kesabaran orang tuanya. Yaah nalanya juga anak-anak, liat ada balon ngayun-ngayun udah pasti tertariklaaah. Dengar tukang roti bunyiin toet-toet pasti bakalan merengek minta beli. Tapi sebagai orang tua yang harus dilakuin adalah tarik napas sejenak dan ingatkan kembali tujuan dan kesepakatan yang udah kita bicarakan sebelum pergi tadi.
Misalnya, “bang, coba ingat tadi yang bunda bilang di rumah. Tujuan kita kesini untuk undangan dan tadi di rumah abang udah sepakatkan kalau kita disini cuma undangan gak beli apa-apa”.

4. Tarik napas panjang dan coba bersabar
Setelah semua itu dilakuin apakah anak gak jadi tantrum? Yaa gak juga. Beberapa anak akan tetap bersikukuh supaya keinginannya dipenuhi. Saat inilah puncaknya kesabaran orang tua diuji. So, gausah ikutan merengak juga ya ayah bunda. Cobalah untuk tarik napas panjang dan sabarrrr. Kalau anak nangis level standar masih bisa diajak bicara coba katakan “abang butuh waktu tenang ya? Berapa menit? Bunda tunggu ya” kalau masih nangis juga dan udah mulai naik nadanya bunda bilang lagi “ooh abang butuh masih butuh waktu lagi ya? Bunda tunggu ya 5 (sesuai usia anak) menit” dan kalau udah mulai nangis level hardrock, ayah bunda jangan jadi rocker juga ya sebaiknya cobalah berbicara dengan nada yang tenang “kalau abang mau nangis yaudah nangislah tapi kita tatap gak beli (yang diminta anak), bunda tunggu sampai abang tenang ya”.

Keempat langkah diatas udah beberapa kali aku jalanin, bukan sama anak kandungku pastinya hahaha. Bayangin ya murid sama guru aja suka tantrum apa lagi sama orang tua kandungnya. Yang harus kita lakuin saat itu adalah menjadi orang dewasa, karena yang ada dihadapan kita saat itu adalah anak-anak jangan sampai kita ikutan jadi anak-anak juga. Kalau kita jadi anak-anak dan ikutan tantrum juga yakinlah masalahnya gabakalan selesai.

Tinggalkan komentar